Review Soul Hackers 2: Kumpul Iblis, Selamatkan Dunia!
Penuh Warna
Soul Hackers 2 tentu datang dengan konsep dunia yang terhitung menarik. Kita bicara soal sebuah dunia futuristik yang juga memuat para Devil Summoner – yang notabene bak “dukun pemanggil setan” yang hidup dan berorganisasi di dalmanya. Untuk urusan desain kota yang sayangnya hanya bisa Anda kunjungi per porsi dengan opsi pilihan dalam daftar, ia diterjemahkan dengan baik. Kombinasi warna-warna cerah dengan lampu neon yang mendominasi pemandangan berhasil menawarkan atmosfer yang tepat. Bagian terkeren tentu saja beberapa sudut kota yang diceritakan hanya bisa dikunjungi oleh Devil Summoner, dimana para manusia dan iblis panggilan mereka eksis secara terbuka.
Sayangnya, sisi presentasi kota yang solid ini harus dicederai oleh presentasi visual dungeon yang menjemukan. Hadir seperti sebuah kontras yang berkebalikan, sebagian besar dungeon yang Anda lewati di Soul Hackers 2 berisikan koridor-koridor panjang tanpa detail dengan warna hambar dan tanpa objek pelengkap untuk menghadirkan identitas lokasi spesifik misalnya. Anda terkadang bertemu dengan terowongan berwarna abu-abu yang panjang, terowongan cahaya yang lebih kompleks, sampai track kereta bawah tanah yang kembali diisi terowongan abu-abu yang minim desain. Melihat sebuah game yang bisa didefinisikan sebagai dungeon-crawler tidak memberikan perhatian lebih pada desain dungeon, baik dari estetika ataupun layout benar-benar membingungkan dan mengecewakan di saat yang sama.
Untungnya, Soul Hackers 2 datang dengan sisi lain yang bersinar – yakni karakter yang ia bawa, terutama untuk Ringo. Di atas keras, sebagai protagonis utama dan sekaligus pemimpin tim yang siap menyelamatkan dunia, Ringo selalu punya resiko untuk jatuh pada karakter satu dimensi yang eksis hanya untuk kebaikan dan kebenaran saja. Namun nyatanya, interaksi yang ia pamerkan membuatnya terlihat seperti karakter manusia yang “manusiawi”. Ringo seringkali melemparkan respon-respon percakapan yang terasa natural. Ia bisa bercanda dengan penuh sarkas, bisa melemparkan kalimat penyejuk untuk sedikit meredakan konflik, ia bisa terasa seperti anak kecil yang penasaran bagaimana cara dunia Soul Hackers bekerja, namun di sisi lain, tetap tangguh untuk dibutuhkan. Cara ATLUS menulis karakter ini memang pantas diacungi jempol.
Untuk urusan para Iblis yang bisa Anda temui, rekrut, atau berujung Anda lawan, kesemuanya datan dengan visualisasi penuh detail di bendera Soul Hackers 2 ini. Tentu saja Anda akan bertemu dengan banyak Iblis yang familiar jika Anda sudah sempat mencicipi seri Megami Tensei di masa lalu, namun tidak sedikit pula yang pertama kali kami temui di sini. Ia bisa tampil indah seperti malaikat penuh sayap atau peri-peri seksi yang memanjakan mata. Namun tidak sedikit pula yang datang dengan desain absurd yang siap untuk membuat Anda menggelengkan kepala. Menggelengkan kepala karena Anda mengerti jelas darimana inspirasi utamanya atau karena Anda tak habis pikir darimana si desainer mendapatkan ide seperti ini. Iblis ini bisa tampil indah dan menyeramkan di saat yang sama.
Lantas, bagaimana dengan sisi audio? Seperti kebanyakan game JRPG yang berdiri di bawah bendera ATLUS, aspek ini selalu tampil memesona. Dari sisi voice acting, sebagai gamer yang memillih untuk menggunakan bahasa Inggris sejak awal permainan, ia tampil natural untuk setiap dialog yang terjadi, baik untuk karakter utama, pendukung, ataupun antagonis yang Anda temui. Sementara dari sisi musik, walaupun tidak lantas didominasi Jazz seperti seri Megami Tensei lain yang super populer, ia datang dengan kualitas yang tetap memanjakan telinga. Cukup untuk menemani ragam aktivitas Anda, dari sekadar berjalan-jalan di kota sampai bertarung di dalamnya terowongan bawah tanah.
Kuantitas Iblis, Kualitas Iblis
Soul Hackers 2 tetap datang dengan format RPG turn-based yang sepertinya akan familiar dengan Anda yang sempat mencicipi seri Megami Tensei lain seperti SMT ataupun Persona. Anda akan bertarung dalam format party 4 orang yang masing-masing bisa Anda sematkan Iblis yang menurut Anda cocok untuk mereka. Setiap Iblis ini akan menyediakan tiga hal untuk sang pengguna: buff atau nerf status, adaptasi kekuatan dan kelemahan elemen, dan tentu saja skill seperti apa yang bisa Anda akses. Seperti karakter-karakter Anda, para Iblis ini juga akan menelan EXP Points setelah pertarungan yang tidak hanya membuat mereka lebih kuat, tetapi juga membuka skill-skill baru.
Maka Soul Hackers 2 pun tetap diposisikan sebagai JRPG dengan elemen strategi yang cukup kental. Bahwa Anda tidak akan direkomendasikan untuk menyerang setiap musuh yang Anda temui secara membabi-buta. Kunci kemenangan selalu terletak pada satu hal: menemukan kelemahan elemen dari setiap musuh ini dan mengeksploitasi hal tersebut. Soul Hackers 2 sendiri membagi elemen-elemen ke dalam beberapa kategori: Api, Es, Listrik, Angin / Force, Ruin, dan Netral / Almighty. Ada juga beberapa musuh yang lemah pada serangan fisik yang terbagi ke dua kategori besar: Slash atau Gunshot. Pertarungan biasanya dimulai dengan aksi trial & error untuk menemukan kelemahan-kelemahan ini, yang untungnya, informasinya akan disimpan permanen setiap kali Anda bertemu dengan Iblis yang sama di masa depan.
Lantas apa bedanya dengan Persona? Mengingat ini jadi seri yang paling familiar untuk banyak gamer Megami Tensei, perbandingan ini mau tidak mau harus kami lakukan. Tentu saja, Soul Hackers 2 tetap datang dengan sistem yang berbeda. Pertama, berhasil mengeksploitasi kelemahan musuh tidak akan memberikan Anda turn ekstra. Anda hanya akan mendapatkan sebuah resource bernama “Stack” saja yang akan kita bahas nanti. Kedua? Ringo akan dibekali dengan kemampuan bernama “Commander Skills” yang bisa dimanfaatkan untuk hal spesifik, dari mengganti Iblis saat bertarung hingga memulihkan party? Ketiga dan yang paling signifikan, serangan “All-Out Attack” ala Persona tidak hanya terjadi ketika kelemahan semua musuh dieksploitasi. Anda hanya perlu memastikan satu saja musuh yang kelemahannya terbuka.
Di Soul Hackers 2, serangan “pemungkas” ini disebut sebagai Sabbath dan ia akan terpicu ketika dengan hanya satu saja musuh yang tereksplotasi kelemahannya. Bedanya? Sabbath datang dengan resource lain bernama Stack yang kami bicarakan sebelumnya, yang notabene merupakan akumulasi dari berapa kali kelemahan tersebut tereksploitasi. Benar sekali, semakin tinggi jumlah Stack, semakin tinggi pula damage yang bisa Anda hasilkan. Kerennya lagi? Mengingat satu kali eksploitasi dengan buff bisa menghasilkan lebih dari 1 Stack, ini berarti damage-nya bisa meroket bergantung strategi Anda. Damage di Sabbath juga bergantung dari jenis Iblis yang Anda bawa, baik di party ataupun reserved. Kerennya lagi? Ada pula skill khusus para Iblis yang hanya aktif pada saat Sabbath, dimana ia misalnya, bisa ditutup dengan opsi healing atau menghasilkan status efek tertentu. Mekanisme ini akan memberikan Anda ekstra pertimbangan untuk membawa atau tidak jenis Iblis tertentu.
Satu yang cukup mengecewakan dari Soul Hackers 2 adalah sistem rekrut iblis yang ia tempuh. Memang ada satu “toko” khusus dimana Anda bisa melebur dan menggabung-gabungkan Iblis yang sudah Anda miliki untuk mendapatkan varian lebih kuat sekaligus mengadaptasikan lebih skill ke mereka. Namun sumber utamanya sendiri akan terjadi pada saat proses eksplorasi.
Alih-alih melewati sebuah proses yang lebih kompleks dan menantang, aksi Anda merekrut iblis-iblis terbaru di Soul Hackers 2 akan sangat bergantung pada seberapa beruntungnya Anda. Di awal setiap dungeon, baru ataupun lama, Ringo akan memerintahkan secara otomatis semua iblis yang ia bawa untuk melakukan scouting. Iblis-iblis ini akan berujung berdiam di satu lokasi di dalam dungeon hingga Anda berinteraksi dengan mereka. Tanpa ada kepastian yang jelas bagaimana atau seperti apa proses yang terjadi, akan ada iblis-iblis “nongkrong”yang menghadiahi Anda kesempatan untuk merekrut varian Iblis yang kebetulan berdiam di lokasi yang sama. Setiap iblis ini biasanya akan menuntut syarat tertentu agar bisa bergabung, dari memangkas jumlah MP Anda, meminta sejumlah uang, hingga meminta item dalam jumlah spesifik. Selama level karakter Anda lebih tinggi dari si Iblis dan syarat ini terpenuhi, dan tentu saja Anda memiliki slot iblis yang kosong, Anda selalu bisa merekrut mereka. Tidak hanya soal perekrutan, iblis-iblis “nongkrong” yang diperintahkan oleh Ringo ini juga bisa memberikan banyak material yang fantastis.
Material-material ini kemudian akan bisa Anda gunakan untuk memperkuat karakter yang ada. Lewat sebuah toko bernama COMP Smith yang tersedia di belahan kota yang lain, Anda bisa menggunakan material-material ini (dan tentu saja sejumlah uang) untuk membuat karakter Anda lebih efektif saat bertarung dan tentu saja, lebih kuat. Melekat pada senjata yang digunakan, yang notabene tidak bisa digonta-ganti sama sekali, Anda bisa membuat damage attack fisik mereka lebih besar, kekuatan elemen spesifik mereka lebih bisa diandalkan, hingga yang mempengaruhi performa grup – seperti semakin kecilnya kesempatan Anda berujung di-ambush musuh yang kebetulan luput dari tebasan pedang Anda atas nama untuk memicu serangan pertama saat mengeksplorasi dungeon.
Cara lain untuk memperkuat karakter Anda adalah dengan menyuntikkan sebuah equipment ekstra yang bisa memperkuat elemen mereka bernama Mistiques. Bisa didapatkan dari beberapa sumber berbeda, source utama equipment yang satu ini tetaplah datang dari Iblis yang sudah Anda rekrut. Seperti yang Anda tahu, setiap iblis ini datang dengan sistem level terpisah. Jika Anda berhasil memperkuat mereka hingga batas “maksimal”, dalam pengertian Anda sudah membuka semua skill yang ada (yang bisa mengambil rentang 5 – 10 level dari level rekrut), Anda biasanya akan dihadiahi Mistiques dari sang iblis. Ia bisa berujung memperkuat damage elemen tertentu, mengurangi MP yang dibutuhkan untuk memicunya, sampai yang bisa menghasilkan persentase damage besar jika elemen tersebut kebetulan merupakan kelemahan si musuh.
Maka semua mekanik ini tentu saja diisi juga dengan alternatif misi sampingan yang bisa Anda tempuh di luar misi utama untuk mendorong garis cerita. Dengan satu hub spesifik yang tersedia, Anda bisa langsung mengambil semua misi sampingan ini, berbicara dengan penyedia quest yang mungkin terletak di belahan sisi kota yang lain, dan menerima informasi soal apa yang dibutuhkan. Seperti yang bisa diprediksi, ia bisa berkutat dari kebutuhan mengirimkan item dalam jumlah tertentu, mengalahkan iblis spesifik, hingga meminta Anda berbicara dengan karakter spesifik. Menariknya? Karakter yang minta bantuan tidak selalu berada di kota, tetapi juga bisa berakhir menjadi pemilik toko-toko yang Anda gunakan. Untuk urusan terakhir ini, membantu mereka juga biasanya akan membuka opsi belanja baru yang lebih banyak.
Salah satu lokasi lain yang mungkin akan sering Anda kunjungi adalah sebuah kafe. Bukan karena jenis makanan dan minuman yang bisa Anda beli untuk memberikan buff pada party Anda saat bertarung saja, tetapi juga karena opsi sosialisasi yang tersedia di sini. Dengan topik pembicaraan yang bisa terpicu karena beberapa hal, termasuk dari iblis yang menyediakannya kepada Anda saat di dalam dungeon, interaksi di kafe ini akan bisa mendorong naiknya resource lain bernama “Soul Level” untuk para karakter yang ada. Sebuah konsep yang sayangnya, harus dicederai sistem dungeon game ini yang terhitung malas dan buruk.