Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Reading time:
September 21, 2022

Sebuah Pencapaian

Xenoblade Chronicles part 2 jagatplay 11
Kualitas presentasinya memang harus diakui lebih baik dari seri-seri Xenoblade sebelumnya, termasuk dari sisi teknis.

Dibandingkan dengan dua seri Xenoblade Chronicles sebelumnya, termasuk seri pertama yang sempat mendapatkan proses remaster, Xenoblade Chronicles 3 memang harus diakui merupakan seri dengan pendekatan visual terbaik. Anda memang masih bertemu dengan sebuah game JRPG yang punya cita rasa anime yang kental, namun jelas ia punya banyak penyempurnaan, dari detail karakter hingga sekadar shading bayangan yang terlihat lebih solid di sini. Namun jika ada satu aspek yang pantas dipuja dari peningkatan ini adalah fakta bahwa ia juga membaik di sisi performa.

Hampir sebagian besar gamer yang sempat menikmati Xenoblade Chronicles 2 di masa lalu sepertinya masih ingat dengan buruknya performa game ini. Tidak hanya framerate yang seringkali turun di 30fps saja, tetapi juga penurunan resolusi yang sebegitu buruknya, hingga Anda memahami bahwa resolusi Anda berada di jauh bawah 720p. Berita baiknya? Situasi ini hampir jarang Anda temui di Xenoblade Chronicles 3, baik dalam format handheld ataupun dock. Performa dari sisi visual hingga framerate, di pertarungan paling ramai sekalipun, memperlihatkan stabilitas yang jauh lebih solid hingga ia pantas untuk diapresiasi.

Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 141
Dunia super besar nan luas masih menunggu Anda.
Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 113 1
Sayangnya desain kedua karakter utamanya – Noah dan Mio memang terlihat generic.

Sementara untuk urusan desain visual baik dari karakter, lingkungan, atau musuh, Xenoblade Chronicles 3 tak terasa begitu mencolok dan istimewa di sisi manusia-nya. Dari sisi desain, dua karakter utamanya – Noah dan Mio terasa seperti protagonis generic yang sering Anda temui di anime ataupun video game. Tidak ada lagi karakter waifu dengan desain “kuat dan menggoda” ala Pyra dari seri kedua yang mungkin, membuat beberapa jenis gamer jadi tak tertarik. Satu-satunya desain karakter yang menarik menurut kami hanyalah Sena dengan animasi api di ujung rambutnya, yang di tiap cut-scene, terlihat begitu halus dan alami.

Lingkungan yang diusung juga masih mengikuti pakem desain seri Xenoblade yang selama ini kita kenal, dimana monster-monster raksasa tetap “mengundang” Anda untuk menjajal kekuatan mereka. Bagian terbaiknya justru datang dari desain mecha yang akan Anda temukan di cerita, baik milik Keven atau Agnus ataupun Ouroboros yang bisa dikategorikan ke dalam hal yang sama.

Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 165
Apreasiasi untuk desain mecha yang memanjakan mata.
Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 127
Walaupun terkesan “sibuk”, namun user-interface ini tetap memuat semua informasi yang Anda butuhkan secara instan.

Jika ada satu perubahan lain yang kami sambut dengan tangan terbuka adalah perubahan user-interface yang kini terlihat lebih rapi dan bersahabat terutama saat bertarung, sembari memfasilitasi lebih banyak sistem baru di dalamnya. Anda akan jauh lebih cepat memahami skill mana yang belum aktif, mana yang bisa dikombinasikan, dan apakah aksi untuk berubah menjadi Ouroboros sudah tersedia dengan sistem level di atasnya pula. Walaupun harus diakui bahwa akan ada banyak kesempatan dimana Anda mungkin bingung soal apa yang terjadi ketika ramainya angka damage dan heal bertebaran di layar, Anda setidaknya masih tahu memahami skill apa yang bisa Anda akses ataupun tidak untuk berkontribusi saat bertarung.

Butuh membiasakan diri adalah sesuatu yang harus Anda lakukan sebelum menilai apakah kualitas voice acting di Xenoblade Chronicles 3 terhitung buruk atau tidak. Karena sepertinya masih menggunakan studio yang sama dengan seri-seri sebelumnya, mereka kembali mengandalkan voice acting beraksen British sebagai pengisi suara versi Inggris. Berita baiknya? Seiring dengan waktu berjalan, apresiasi untuk kualitas voice acting ini di luar kecanggungan di awal pantas diacungi jempol. Setidaknya setiap karakter memperlihatkan kepribadian mereka yang kuat dan berbeda satu sama lain, bahkan di cut-scene berat dan emosional sekalipun. Favorit kami? Tentu saja Eunie yang datang dengan banyak komentar-komentar lucu dan pedas di ragam situasi yang ada.

Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 170
Butuh sedikit waktu untuk membiasakan aksen British yang dijadikan basis. Namun di akhir, ia tampil sebagai VA yang pantas untuk diacungi jempol.

Musik adalah bagian dari Xenoblade Chronicles 3 lain yang pantas untuk diapresiasi di tingkat yang tertinggi. Ia menyuntikkan begitu banyak musik epik dengan choir sebagai basis yang akan menemani begitu banyak momen permainan Anda, dari cut-scene emosional, momen dramatis, hingga pertarungan-pertarungan yang siap untuk membuat bulu kuduk Anda merinding. Musik bahkan terhitung memainkan peran penting dalam cerita. Dengan kisah dimana Noah dan Mio berperan sebagai off-seer yang harus memainkan suling mereka untuk mengirimkan mereka yang tewas ke dimensi selanjutnya,  bahkan nada suling keduanya pun terdengar indah. Terikatnya suara suling ini pada rasa kehilangan, duka, dan kelegaan di saat yang sama akan membuat asosiasi ini punya peran penting untuk memperkuat beberapa momen penting dalam cerita yang Anda dapatkan.

Lebih Seru, Lebih Kompleks

Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 97
Xenoblade Chronicles 3 dibangun dengan pondasi sistem gameplay yang familiar jika Anda sempat mencicipi seri lain di franchise ini.

Jika harus menyamaratakan pengalaman bermain yang Anda dapatkan, Xenoblade Chronicles 3 memang tidak akan terasa berbeda signifikan dengan seri-seri sebelumnya. Ini masih sebuah game RPG dengan dunia besar dan potensi untuk bertemu dengan monster-monster raksasa dengan level lebih tinggi yang tak sulit untuk menghabisi Anda dengan beberapa jenis serangan. Ini juga masih game dengan sistem skill yang biasanya menuntut Anda untuk menyerang dari arah spesifik untuk menghasilkan efek tertentu pada musuh yang kemudian bisa dikombinasikan untuk lebih banyak efek lainnya. Namun tentu saja, Xenoblade Chronicles 3 tetap menawarkan lebih banyak hal baru yang membuatnya lebih seru dan lebih kompleks di saat yang sama.

Yang paling signifikan? Alih-alih terbatas seperti seri di masa lalu, Anda kini bisa bertarung full party dengan enam  karakter utama langsung terlibat di dalamnya. Tidak ada lagi butuh untuk mengatur party mana yang ingin Anda bawa dan mana yang harus masuk ke dalam reserve. Sistem seperti ini juga berarti memungkinkan lebih banyak karakter terlibat dalam aksi healing ataupun damage, yang membuat pertarungan terasa berjalan lebih cepat dibandingkan seri-seri Xenoblade sebelumnya. Lebih banyak karakter juga berarti potensi untuk lebih banyak serangan kombinasi di dalamnya. Semuanya terbantu berkat sekali lagi, user-interface yang walaupun tetap ramai, namun menyediakan informasi dengan lebih baik.

Jika party berisikan 6 orang saja tidak cukup, Xenoblade Chronicles 3 juga datang dengan sebuah sistem bernama “Heroes”. Datang dari cerita utama ataupun hadir sebagai reward cerita sampingan yang bisa Anda jajal, Anda bisa melihat Heroes sebagai karakter utama permanen yang akan berfungsi sebagai karakter ketujuh Anda dalam party. Bedanya? Anda tidak bisa mengendalikan mereka secara manual atau mengubah hal-hal kecil lain terkait mereka seperti aksesoris yang dikenakan atau skill yang dibawa misalnya. Kehadiran karakter ketujuh ini tentu saja membuat party Anda kian efektif dan kuat di saat yang sama.

Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 142
3 atau 4 orang saja? Pffttt.. kini Anda langsung bertarung dengan 6 anggota party + 1 Heroes.
Xenoblade Chronicles part 2 jagatplay 17
Kini hadir dengan sistem role dan kelas untuk ekstra lapisan strategi.

Walaupun secara kuantitas , party Anda kini lebih mematikan, namun bukan berarti Anda serta-merta bisa membasmi semua musuh secara membabi buta tanpa menggunakan strategi sama sekali. Kini, Xenoblade Chronicles 3 menyuntikkan dua sistem baru – Roles dan Classes. Anda bisa melihat Classes sepertinya halnya sistem Jobs di Final Fantasy, dimana ada begitu banyak jenis kelas yang bisa Anda sematkan untuk masing-masing karakter, yang masing-masing tentu saja memiliki status dan jenis serangan yang berbeda-beda. Kelas yang begitu banyak ini berujung disederhanakan menjadi hanya tiga Role atau peran saja: Attacker, Defender, dan Healer yang akan menentukan dinamika bagaimana tim Anda bekerja.

Kelas yang punya role Attacker seperti yang bisa diprediksi, akan lebih nyaman untuk diandalkan sebagai ujung tombak pemberi damage ke musuh. Di sisi lain, Defender adalah tanker, dimana tugas terbaiknya adalah memancing aggro musuh sebaik mungkin agar anggota tim lain yang lebih rentan terhindar dari ancaman. Sementara healer, seperti namanya, akan berfokus pada aksi pemulihan dan buff. Walaupun pembagian role ini sudah begitu jelas, ada beberapa kelas yang terasa hadir di persimpangan sebagai hybrid. Anda akan bertemu dengan kelas Defender misalnya yang tetap efektif menyerang dengan damage yang cukup bisa diandalkan, ataupun Healer yang juga bisa menjadikan damage-nya sebagai basis healing, yang notabene membuatnya akan lebih efektif seiring dengan semakin meninggi-nya damage.Anda sendiri bisa membuka kelas yang baru dengan merekrut lebih banyak Heroes yang biasanya mewakili satu kelas spesifik. Kelas ini biasanya akan hanya bisa digunakan oleh satu karakter secara instan sebagai “penerus” dan kemudian terbuka untuk karakter lain non-penerus jika Anda sering membawa sang Heroes ke party yang juga dipengaruhi oleh total karakter yang menggunakan kelas yang sama.

Maka dengan komposisi party 6 orang + 1 Heroes, menjadi kewenangan strategi Anda jugalah untuk menentukan karakter mana yang akan berujung menggunakan kelas dan role yang mana. Karena sepertinya sudah menjalar di naluri semua gamer JRPG dan MMORPG, bahwa mustahil Anda bisa melenggang melewati setiap ancaman dengan memosisikan setiap karakter sebagai Attacker misalnya. Anda harus menentukan sendiri kira-kira berapa banyak jumlah Attacker, Defender, dan Healer yang ideal dengan gameplay Anda kemudian memilih kelas mana untuk masing-masing dari itu. Berita baiknya? Mengingat Anda punya opsi untuk memilih karakter mana yang Anda gunakan, Anda selalu bisa menyerahkan pada AI untuk memanfaatkan kelas-kelas tersebut seefektif mungkin. Kami misalnya, selalu menggonta-ganti karakter dan hanya mengendalikan karakter bertipe Healer saja. Memastikan party tetap bertahan hidup jadi tugas lebih sederhana mengingat AI selalu bisa diandalkan sebagai Attacker ataupun Defender dengan ragam skill aktif maupun pasif mereka. Kami sendiri berujung jatuh hati dengan kombinasi 3 Attacker + 2 Defender + 1 Healer + 1 Heroes bertipe Healer.

Xenoblade Chronicles part 2 jagatplay 45
Kami sendiri lebih sering menggunakan sistem 3 Attacker + 2 Defender + 1 Healer + 1 Heroes Healer untuk format tim kami.
Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 40
Memaksimalkan kelas akan membuka skill pasif atas nama buff permanen yang bisa dipasangkan ke karakter terlepas dari kelas baru apapun yang ia kenakan.

Setiap kelas juga akan memiliki sistem level yang berbeda dengan sistem level karakter itu sendiri. Begitu Anda berhasil membuat sebuah kelas mencapai level 10, Anda akan diberikan akses ke Skill yang bisa Anda pasang dan berperan sebagai buff permanen untuk karakter Anda. Skill yang didapatkan dari proses pemaksimalan level kelas ini biasanya berasosiasi dengan perannya sendiri, dimana Anda besar kemungkinan akan mendapatkan buff untuk meningkatkan Attack misalnya jika kelas yang Anda naikkan adalah Attacker. Mengingat skill ini berfungsi seperti halnya equipment, ia bisa dipadu-padankan ketika Anda menggunakan kelas baru misalnya. Membuka lebih banyak varian skill atas nama padu padan yang lebih efektif dan solid juga akan jadi alasan mengapa Anda berganti dan mencoba terus kelas-kelas baru yang tersedia.

Jika sistem pertarungan 6 orang + 1 Heroes ini masih belum cukup membantu, Anda juga kini bisa berubah menjadi makhluk raksasa bak mecha bernama Ouroboros yang sudah bisa Anda picu sejak awal pertarungan. Ouroboros juga punya sistem level saat bertarung di angka maksimal 3, yang bisa ditabung dari aktivitasi skill Anda. Semakin tinggi level Ouroboros Anda, semakin besar pula damage yang bisa mereka hasilkan per serangan. Lahir dari kombinasi 2 karakter yang berarti maksimal 3 Ouroboros dalam pertempuran, damage tinggi bukanlah satu-satunya keuntungan sistem yang satu ini. Ouroboros hadir tanpa sistem HP, yang membuat Anda kebal selama proses transformasi. Proses aktivitasi tidak lagi lantas soal membangun damage besar secepat mungkin, tetapi terkadang juga soal menyelamatkan salah satu anggota party dalam Ouroboros yang mungkin tengah sekarat dan jadi target musuh.

Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 152
Ouroboros tidak hanya menjanjikan damage lebih besar, tetapi juga perlindungan dari damage.
Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 158
Selain menghasilkan damage besar, Chain Attack juga bisa digunakan untuk memanen lebih banyak EXP jika digunakan sebagai serangan pemungkas.

Di luar kedua sistem ini, bersama dengan lebih banyak skill yang berhasil Anda akses di timing yang tepat, Anda juga akan memberikan kontribusi pemenuhan bar lain bernama Chain Attack. Anda bisa menyederhanakannya sebagai serangan bersama-sama tim yang paling mematikan dan fatal. Chain Attack akan memungkinkan Anda untuk menyerang musuh dalam format giliran sembari menjanjikan jurus pemungkas dengan ragam efek buff di akhir. Attacker, Defender, dan Healer akan punya efek berbeda di Chain Attack yang kerennya, juga bisa berujung pada serangan mematikan Ouroboros jika Anda berhasil mengatur giliran dengan tepat. Chain Attack tidak akan sulit menghasilkan damage hingga angka jutaan di bagian end-game ketika musuh-musuh level tinggi mulai datang dengan konsep HP super tebal yang angkanya bisa berkali-kali lipat. Menariknya? Jika Anda berhasil menundukkan musuh dengan Chain Attack, maka Anda juga berkesempatan melipatgandakan jumlah EXP yang bisa mereka hasilkan di akhir pertarungan. Oleh karena itu akan menjadi strategi yang lebih masuk akal untuk memastikan opsi Chain Attack ini tersedia pada saat pertarungan boss atau melawan monster-monster unik nan istimewa dan mengeksekusi mereka pada saat mereka di ujung bar HP mereka untuk memanen EXP yang lebih efektif.

Maka sistem petarungan yang lebih kompleks ini juga menghasilkan sensasi yang lebih seru dibandingkan seri-seri Xenoblade Chronicles sebelumnya. Anggota party yang lebih ramai, opsi menjadi Ouroboros pada saat bertarung, Chain Attack,kesempatan mengatur strategi lewat sistem kelas dan role, bukan sesuatu yang mustahil bahwa di satu titik Anda seperti tengah memainkan sebuah game MMORPG offline mengingat begitu banyaknya hal yang harus Anda perhatikan agar tim Anda tetap bertahan hidup. Untungnya game ini juga menyediakan sistem command instant untuk mengatur tingkah laku AI anggota tim ini, dari meminta mereka berfokus menyerang atau justru berkumpul di sekitar Anda untuk menghindari serangan AOE dari musuh misalnya. Ragam skill buff bersifat AOE juga akan punya lingkaran yang cukup jelas di permukaan tanah untuk memastikan Anda tahu kemana Anda harus berdiri.

Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 117
Tentu saja ada banyak cara lain untuk memperkuat karakter dan Ouroboros Anda.
Xenoblade Chronicles 3 part 1 jagatplay 104
Dari sistem makanan hingga Gems berbasis crafting ini bisa Anda gunakan.

Maka selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah memastikan diri Anda cukup kuat untuk menghadapi setiap tantangan yang ada. Di luar sistem Skills yang menjadi “hadiah” saat berhasil memaksimalkan level, Anda juga punya beberapa opsi memperkuat diri. Ada sistem bernama Gems yang perlu Anda craft dengan material spesifik dengan variasi kategori yang kembali berperan bak buff untuk Anda pasang.di karakter Anda. Ada juga pula sistem masak-memasak yang bisa memberikan buff spesifik dengan jumlah waktu yang terbatas. Di luar itu, selain EXP yang Anda langsung dapat dan serap untuk tiap karakter Anda, ada ragam aktivitas seperti menyelesaikan konflik antara dua monster atau pihak yang bertarung saat eksplorasi yang memberikan Anda ekstra EXP dalam bentuk “tabungan”. Anda  bisa mengalokasikan EXP ini pada saat berkemah untuk membuat karakter Anda naik level selama akumulasinya memang terpenuhi.Tenang saja, ada sistem penguatan juga untuk wujud Ouroboros Anda untuk membuat mereka lebih mematikan.

Walaupun sistemnya sendiri memberikan banyak ruang bagi Anda untuk menikmati sistem pertarungan yang lebih seru dan taktis di saat yang sama, Xenoblade Chronicles 3 tetap meminta Anda untuk memilih sendiri pertarungan Anda. Anda akan bertemu dengan monster-monster raksasa saat eksplorasi, Anda akan bertemu dengan monster-monster unik yang spesial, Anda akan bertemu dengan ragam misi sampingan yang tersebar di beberapa titik. Memahami bahwa Anda tidak perlu harus merepotkan diri untuk menyelesaikan segala sesuatunya akan jadi kunci untuk memastikan waktu gameplay Xenoblade Chronicles 3 Anda tidak membengkak atau Anda sekadar tak berujung dipermalukan karena “rata” dihabisi monster yang Anda kira lemah. Tentu saja, terkadang material dan jumlah EXP yang Anda dapatkan akan terasa pantas dikejar.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…