Review Overwatch 2: Angka Dua Buat Apa!
Kesimpulan

Sebegitu dekatnya pengalaman yang ditawarkan Overwatch 2 dengan Overwatch pertama memang menjadi pedang bermata dua. Di sisi positif, ini berarti Anda bertemu dengan pengalaman kompetitif familiar yang seringkali berujung menyenangkan dan seru, apalagi dengan format 5 VS 5 yang ia usung saat ini. Namun di sisi lain, familiaritas tersebut membuat angka “2” yang tercantum di seri baru ini benar-benar tidak mewakili apapun karena hampir semua elemen yang diusung, di luar hero dan mode baru, benar-benar terasa mirip dengan Overwatch pertama. Hingga pada tahap, jika kami jujur, kami akan sulit membedakan keduanya jika Anda menyajikan kepada kami screenshot di lokasi sama di antara kedua seri ini.
Walaupun demikian, posisi Overwatch 2 sebagai game free to play saat ini juga masih punya banyak masalah, dari desain Battle Pass yang tak menggoda hingga rilis yang berujung hadir tanpa mode PvE yang seharusnya jadi identitas utama. Yang lebih parahnya lagi? Dengan dicabutnya ketersediaan Bastion pada saat review ini ditulis, Blizzard terkesan menempuh pendekatan yang sedikit menakutkan terkait cara menangani hero. Kami yakin game kompetitif yang lain, apalagi MOBA misalnya, akan langsung berusaha “memperbaiki” dan menyeimbangkan Bastion secepat yang mereka bisa, menjadikannya prioritas untuk secepatnya kembali. Bayangkan seberapa paniknya komunitas DOTA 2 misalnya, jika Valve tiba-tiba tetap membiarkan DOTA 2 dimainkan, namun tanpa opsi memilih karakter Nature Prophet selama beberapa minggu atas nama “balancing”. Hanya di Overwatch 2, hal ini bisa terjadi.
Bersama dengan format distribusinya juga yang gratis, maka memang tidak ada alasan untuk tidak memasang dan menjajal Overwatch 2 yang kini tersedia di semua platform yang ada. Ia tetap menawarkan sensasi kompetitif berbasis hero-shooter yang menyenangkan dan tanpa beban di mode casual. Namun bagi mereka yang sudah menghabiskan waktu dengan Overwatch pertama, tak cukup banyak hal baru yang akan membuatnya terasa baru, berbeda, dan menyegarkan di saat yang sama.
Kelebihan

Tetap game hero shooter yang asyik dan menyenangkan
5 VS 5 terasa lebih seru
Hero baru terasa menarik untuk dicicipi
Kekurangan

Tak banyak berbeda dengan Overwatch pertama
Battle Pass tak terasa rewarding ataupun menggoda
Hadir tanpa mode PvE yang seharusnya jadi identitas utama
UI masih membingungkan untuk gamer pendatang baru
Pemilihan Play of the Game masih terasa memble
Karakter bisa dicabut begitu saja dari rotasi atas nama “balancing”.
Cocok untuk gamer: yang butuh game multiplayer kompetitif solid dan fun, menginginkan sensasi mirip Overwatch pertama
Tidak cocok untuk gamer: yang mengharapkan sesuatu yang baru dan berbeda, yang menginginkan sistem battle pass yang memotivasi
Screenshot
Playstation 5 – Resolution Mode



























