Review God of War Ragnarok: Mitologi Penuh Aksi, Mitologi Penuh Hati!
Eksplorasi 9 Dunia

Jujur saja, ketika God of War Ragnarok dipastikan oleh Sony juga akan dirilis untuk Playstation 4, ada kekhawatiran bahwa rilis konsol generasi sebelumnya tersebut akan “menahan” kualitas versi Playstation 5. Namun seperti yang sudah sempat dipamerkan Guerrilla Games di Horizon Forbidden West, hal yang sama juga terjadi di God of War Ragnarok ini. Anda tetap akan menemukan presentasi visual yang optimal di versi Playstation 5, dari detail material untuk pakaian Kratos hingga efek tata cahaya nan dramatis yang terlihat lebih memanjakan mata. Untuk hal yang satu ini, Anda tak perlu banyak khawatir.
Pada akhirnya, mengakar pada mitologi yang sama dengan seri sebelumnya, salah satu daya tarik terbesar God of War Ragnarok tentu terletak pada kesempatan untuk mengunjungi semua realm yang ada. Seperti yang kita tahu, berdasarkan lore yang ada, beberapa dunia memang sempat terkunci di seri sebelumnya. Hal ini kian menarik mengingat setiap Realms juga terikat pada ras spesifik dengan budaya-budaya mereka yang juga berbeda. Lantas, bagaimana God of War Ragnarok menanganinya?
Fantastis adalah kata yang tepat untuk menjelaskan presentasi ke-9 dunia yang bisa Anda kunjungi ini. Beberapa dunia dengan fungsi spesifik dan terbatas seperti Muspelheim dari seri sebelumnya akan tetap berfungsi serupa di Ragnarok dimana ia akan kembali menjadi arena untuk menguji kemampuan Kratos dan Atreus. Bedanya? Wilayah dengan fungsi spesifik ini akan punya area lain lebih luas yang akan bisa dieksplorasi, baik sebagai bagian dari cerita utama ataupun tidak. Tentu saja sebagian besar wilayah ini, kecuali Midgard, akan memuat wilayah baru yang belum pernah Anda masuki sebelumnya. Realms seperti Svartalfheim yang merupakan rumah para dwarf berisikan peradaban dengan arstitektur unik di dalamnya, seperti halnya juga Vanaheim yang menjadi rumah para Vanir. Kesembilan dunia dengan semua tantangannya ini akan jadi salah satu daya tarik utama God of War Ragnarok. Namun sekali lagi perlu diingatkan, tidak semua realms ini dibangun dengan ukuran yang sama.


Apresiasi juga pantas diarahkan untuk beragam sisi desain lain yang ditawarkan God of War Ragnarok dari sekadar armor yang bisa digunakan Kratos ataupun Atreus, hingga desain monster-monster yang akan Anda temui di semua realms yang ada. God of War Ragnarok seperti yang bisa diprediksi berhasil menghadirkan solusi untuk minimnya varian musuh dari seri sebelumnya dengan menghadirkan begitu banyak jenis musuh untuk Anda hadapi di seri teranyar ini. Menariknya lagi? Desain-desain “monster” yang keren ini tidak lantas terkunci hanya pada jenis musuh saja, tetapi juga karakter ataupun monster pendukung yang akan Anda temui selama perjalanan, baik yang diposisikan bak binatang liar yang menghuni realm tertentu atau sekadar karakter pendukung yang ternyata punya kontribusi tertentu. Yang jadi favorit kami? Tentu saja Kelpie, sang kuda penyelam rawa yang terlihat begitu agung dan keren di saat yang sama.
Tentu tak bisa tak dibicarakan adalah potret yang dihadirkan Sony Santa Monica untuk dua karakter dewa Norse yang sudah pasti akan berkontribusi pada cerita Ragnarok – Odin dan Thor. Mengingat mitologi ini tengah mendominasi banyak cerita fiksi selama beberapa tahun terakhir ini, apalagi jika bicara soal Marvel Universe, tentu ada ekspektasi yang berbeda soal bagaimana kedua karakter ini dipotret. Berita baiknya? Atas nama bebas spoiler, kami hanya bisa menyebut bahwa sosok Thor dan Odin di God of War: Ragnarok akan tampil keren dan mengejutkan di saat yang sama. Mereka tak diproyeksikan hanya sebagai karakter satu dimensi saja, yang memang menjadi salah satu permasalahan karakter-karakter dewa Yunani yang dibunuh Kratos di era kemarahannya dulu. Thor ataupun Odin akan tampil sebagai karakter yang dieksplorasi dalam, baik dari sisi motif maupun kepribadian, sembari mempertahankan apa yang dikenal dari mereka dari mitologi yang sesungguhnya, para Aesir yang punya kemampuan untuk membasmi para raksasa dengan mudah.


Dengan sosok BearMcCreary kembali menjadi komposer utama untuk God of War Ragnarok, ia akan kembali ditemani dengan musik-musik fantastis yang siap untuk membangun atmosfer dengan baik, apalagi mengingat ragam Realms yang akan Anda kunjungi nantinya. Bagian terbaiknya? Untuk menangkap emosi yang jauh lebih baik, Bear memainkan lebih banyak iterasi dan aransemen OST “God of War” yang membahana di tahun 2018 kemarin untuk memproyeksikan ragam emosi yang dihadapi Kratos dan Atreus. Bahwa musik dengan choir berat tersebut ternyata bisa dimodifikasi sedemikian rupa untuk mewakili apa yang dirasakan oleh seorang Kratos ataupun Atreus, dengan eksekusi yang presisi, siap untuk membuat hati Anda terbakar, tersulut untuk berperang, ataupun terkoyak nantinya.
Sementara untuk urusan voice acting, mengingat ia datang bersama dengan performance capture yang sepertinya sudah menjadi praktik standar banyak game AAA single-player Playstation saat ini, ia juga membuat ragam dialog dan juga scene yang ditawarkan God of War Ragnarok terasa mengalir secara natural. Scene yang emosional juga untungnya juga berhasil diproyeksikan dengan baik lewat sistem seperti ini, membuatnya berujung berkesan. Jika ada satu-satunya hal yang mungkin akan terasa hilang dibandingkan God of War 2018 yang lalu dana kan Anda rindukan adalah teriakan “BOY!” untuk Atreus dari Kratos yang memang punya alasan sendiri yang akan kita bahas nanti.
Mitologi Penuh Aksi

Seperti halnya seri Batman Arkham dari Rocksteady atau seri sekuel apapun yang melanjutkan cerita yang ada, pondasi dari gameplay God of War Ragnarok dari God of War (2018) yang lalu memang mengakar pada konsep aksi yang sama. Anda tidak akan bertemu dengan perubahan yang sebegitu signifikannya hingga Anda harus belajar kembali segala sesuatunya dari awal. Ia masih tampil sebagai game action RPG yang sama.
Yang berbeda mungkin hanya pada fakta bahwa Kratos kini akan bisa menggunakan Leviathan Axe dan Blades of Chaos sejak awal yang berarti lebih banyak opsi untuk Anda pilih. Keduanya kini dipersenjatai dengan kesempatan untuk membubuhkan serangan elemen dengan menahan tombol segitiga, yang akan menghasilkan damage lebih besar sekaligus menyuntikkan elemen beku atau terbakar pada musuh. Serangan-serangan kombinasi juga akan kianbertambah dan bervariasi seiring dengan lebih banyak skill yang Anda buka dengan menggunakan resource EXP yang ada. Kerennya lagi? Kini skill bisa diperkuat dengan tambahan efek jika Anda menggunakannya hingga batas kuota yang dibutuhkan, yang membuat skill tersebut bisa menghasilkan damage, efek elemen, atau efek stun yang lebih kuat.
Jika ada dua hal yang mengalami perubahan cukup signifikan dalam sistem battle adalah Shield dan juga panah yang bisa dimuntahkan oleh Atreus. Untuk masalah Shield, tak seperti seri sebelumnya yang terbatas, Kratos kini akan dipersenjatai Shield dengan efek dan fungsi beragam. Ada shield dengan sistem resiko tinggi – reward tinggi yang membutuhkan Anda melakukan parry di timing tepat, namun menjanjikan damage stun bar yang lebih tinggi di musuh. Anda yang tak mahir di masalah parry ini bisa menggunakan shield lain yang akan otomatis melakukan charging setiap kali ia diserang untuk dilepas sebagai serangan energi jika dibutuhkan. God of War Ragnarok juga menambahkan ekstra varian serangan pada musuh dengan indikator lingkaran biru yang bisa Anda batalkan menggunakan pukulan shield ini, di luar lingkaran kuning untuk indikasi serangan yang bisa di-parry dan lingkaran merah untuk serangan yang tak bisa ditahan.


Hal signifikan lain yang akan Anda rasakan sejak menit pertama adalah penguatan efek panah yang bisa digunakan oleh Atreus yang akan membuat karakter ini terasa jauh lebih penting dan berguna daripada seri pertamanya. Bahwa tidak lagi hanya diperkuat dengan hanya anak panah biasa aja, Atreus akan diperkuat dengan dua varian nantinya – Sonic dan Sigil. Sonic yang berhasil ditembakkan beruntun akan secara akumulatif menyumbangkan efek stun lumayan banyak untuk musuh. Sementara Sigil akan membuat musuh jatuh dalam status baru yang akan membuat efek serangan elemen apapun yang dilakukan Kratos akan mengalami penguatan dan damage yang lebih tinggi. Anda juga nantinya akan bertemu dengan status baru bernama Bifrost yang bisa Anda terima atau hasilkan dengan equipment spesifik yang akan memotong HP musuh sementara, namun akan secara instan terpotong jika mereka menerima damage selama periode tersebut. Berita paling baik? Atreus kini akan punya pohon skill-nya sendiri dengan distribusi EXP personalnya sendiri.
Di luar hal tersebut, ada beberapa penambahan ekstra juga yang ditawarkan Sony Santa Monica ke dalam sistem pertarungan God of War Ragnarok, dari beragam objek yang kini bisa Anda lemparkan atau hancurkan untuk menghasilkan damage AOE atau Stun ke target, dari batu besar hingga pohon misalnya. Anda juga akan lebih sering bertemu dengan terrain pertarungan yang berbeda dari sisi vertikalitas, yang kini tentu saja mengakomodasi kemampuan Kratos untuk langsung meloncat turun dan melakukan aksi serangan ke tanah dengan efek AOE yang memuaskan.
Maka sisanya adalah menikmati elemen RPG God of War Ragnarok yang masih sama padat dan menariknya. Dengan proses eksplorasi yang membuka kesempatan untuk mendapatkan begitu banyak material dan resource, Anda bisa merangkai atau memperkuat Kratos dengan tiga bagian armor yang berbeda, termasuk serangan Runic dan juga Hilt untuknya. Anda juga bisa mengganti busur panah milik Atreus serta menyuntikkan ragam modifikasi yang akan membuat anak panahnya lebih mematikan. Situasi RPG di sistem ini memang kental mengingat setiap bagian armor ini akan punya efek berbeda-beda yang bisa saja mengubah gaya bermain Anda, di luar status yang ia bawa. Sebagai contoh? Kombinasi armor kami membuat Kratos kami jauh lebih efektif dan mematikan ketika bertarung tangan kosong, tanpa si kapak ataupun Blades of Chaos. Sebegitu signifikannya sistem tersebut.


Bersama dengan lebih banyak realms yang Anda kunjungi, maka kesibukan yang Anda hadapi di proses eksplorasi juga beragam. Akan ada puzzle yang akan mengharuskan Anda untuk menutup katup gas alami dengan Leviathan Axe hingga bergerak melompati jurang yang lebar dengan menggunakan Blade of Chaos. Sebagian besar dari puzzle-puzzle ini akan bisa Anda selesaikan dengan sedikit observasi, di luar banjiran misi-misi sampingan yang akan terbuka secara berkala di setiap realms yang ada. Yang menarik? Ada sedikit elemen metroidvania di sini. Ada beberapa lokasi yang tak akan bisa Anda capai hingga Anda mendapatkan item yang dibutuhkan untuk membuka rute tersebut, yang tak jarang, berbuah terbukanya sebuah area baru nan luas yang berisikan begitu banyak misi dan mini-boss di dalamnya. Vanaheim merupakan salah satu realm dengan konsep seperti ini.
Tentu saja, Anda tidak diharuskan untuk mengeksplorasi atau menyelesaikan ragam misi sampingan yang sepertinya tak sulit memakan ekstra waktu belasan hingga puluhan jam tambahan jika Anda ingin menyibukkan diri. Namun untuk Anda yang ingin terjun, ada ekstra lore di sini, yang akan melebur bersama ekstra resource dan material untuk memperkuat diri. Beberapa misi sampingan yang ditawarkan God of War Ragnarok dibangun di atas basis lore yang juga diisi dengan ekstra percakapan, misi yang berbuah lebih banyak misi lainnya, dan juga ragam reward yang nantinya akan terasa sepadan. Ia dieksekusi dengan cukup manis.