30 Game Terbaik Generasi Gaming Saat Ini!
12. Dead Space 2

Berusaha melakukan penetrasi yang kuat ke genre horror bukanlah sebuah langkah yang mudah, apalagi dengan tren beberapa nama besar yang kini bahkan melenceng dari akar utamanya dan berubah menjadi game action. Namun formula yang menggabungkan kegelapan dan kesunyian yang ditawarkan luar angkasa, dengan darah dan lusinan Necromorph yang siap untuk membunuh Anda dari arah manapun menjadi formula yang luar biasa. Dead Space tampil sebagai kompetitor baru yang disegani, apalagi dengan review positif di seri perdana. Bertahan dengan sensasi yang sama dengan lebih banyak adegan menakutkan dan menegangkan, Dead Space 2 membawa tongkat estafet keberhasilan ini dan membuat franchise horror ini semakin populer. One of the best, indeed!
11. Spec Ops: The Line

“Halah, apa lagi ini, game third person dangkal lagi?”, reaksi inilah yang mungkin meluncur dari mulut kami ketika melihat Spec Ops: The Line dirilis ke pasaran. Namun siapa yang menyangka, di balik perjalanan untuk mengibarkan kembali supremasi Amerika Serikat ini, tersimpan sebuah game third person yang akan membuat Anda bertanya-tanya soal perang dan kemanusiaan. Game action hanyalah permukaan dari apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Spec Ops: The Line. Tema cerita yang gelap, beragam pilihan yang akan membuat nilai moral Anda tergelitik, dan segudang plot twist yang siap untuk membuat Anda terkejut membuat Spec Ops: The Line sebagai salah satu game third person terbaik. Jika saja lebih banyak game menawarkan sensasi game seperti ini, industri game akan jauh lebih menarik.
10. Battlefield 3

Tidak akan ada gamer yang tidak terpesona ketika melihat demo pertama yang diperlihatkan DICE di Battlefield 3. Pengenalan engine Frostbite 2.0 di kala itu seolah menjadi pintu gerbang kehadiran platform next-gen yang lebih awal. Kehancuran demi kehancuran dengan sejumlah partikel yang berterbangan yang indah, Battlefield 3 bahkan berhasil membuat banyak PC kuat di kala itu bertekuk lutut. Visualisasi indah ini kian sempurna berkat kehadiran mode multiplayer yang menggugah, dengan fokus pada permainan peran sesuai dengan kelas masing-masing. Sebuah konsep yang meluluhlantakkan kebutuhan untuk secara konsisten memburu musuh dan membunuh setiap dari mereka. Revolusioner, sekaligus bertahan dengan identitas yang selama ini memang melekat dengan nama besar Battlefield.
9. Assassin’s Creed 2

Requiescat in pace, sebuah kalimat ikonik yang akan terngiang setiap kali Assassin yang satu ini berhasil menghabisi para Templar yang memang menjadi musuh utamanya. Terlepas dari konsep menarik yang ditawarkan di seri perdana, Assassin’s Creed pertama memang terhitung repetitif di sisi gameplay. Perbaikan menyeluruh ditawarkan lewat kehadiran sosok karakter baru – Ezio, yang hidup di masa Renaissance. Berbeda dengan seri pertama yang langsung memosisikan Anda sebagai assassin begitu saja, Ubisoft membangun keterikatan emosional yang kuat lewat alur Ezio yang pelan namun pasti terbangun. Kisah hidup dan cintanya yang tragis memang menjadi bumbu yang luar biasa. Legendaris, dua kisah ekstra lainnya – Brotherhood dan Revelations kian memperkuat jalinan emosional tersebut.
8. Fallout 3

Bayangkan jika Anda harus bertahan hidup di tengah dunia post-apocalyptic yang hancur berantakan karena perang nuklir. Menyeramkan? Sekarang bayangkan bahwa di tengah ketidakteraturan dan kehancuran pondasi sosial ini, Anda juga masih harus bertarung dengan serangkaian mutant yang tidak segan untuk mencabut nyawa Anda begitu saja. Namun bukan desain kelam seperti ini yang membuat Fallout 3 tampil menarik. Fakta bahwa Anda memiliki kebebasan yang hampir absolut untuk menyusuri jalan, opsi percakapan dan berhadapan dengan konsekuensi yang harus dihadapi adalah hal yang membuat Fallout 3 begitu menarik. Hampir tidak mungkin menemukan dua pengalaman yang sama di dalamnya.
7. Bioshock

“No Gods or Kings, only Man”, sebuah konsep yang mungkin terdengar begitu manis di mulut. Bayangkan jika seseorang berjuang untuk menciptakan sebuah dunia utopis berdasarkan filosofi yang satu ini, tidak di darat, tetapi dalam laut. “Keajaiban” Rapture sebagai sebuah dunia inilah yang menjadi motor penggerak sekaligus sumber energi utama seri perdana Bioshock. Berat dan menarik di sisi cerita dengan beragam twist yang mengagumkan dan sekaligus menakutkan di saat yang sama, gameplay yang ditawakan Bioshock juga membuatnya menjadi salah satu seri FPS terbaik. Kualitas yang juga berhasil dipertahankan oleh sang seri terbaru – Bioshock Infinite.