Menjajal Final Fantasy XV Ep. Duscae 2.0: Update Signifikan!
Terasa Lebih Personal

Anda yang sempat membaca review versi pertama kami tentu saja sempat membaca soal impresi kami, bagaimana Final Fantasy XV terasa seperti sebuah perjalanan yang biasa Anda lakukan dengan teman-teman pria Anda (kecuali Anda adalah seorang wanita). Pertemanan yang terasa begitu santai dan nyaman, dimana dalam level yang personal, Anda bisa merasakan kedekatan tersebut. Di versi 2.0 ini, Square Enix membawanya ke level yang lebih tinggi hingga membuat efek pertemanan tersebut, setidaknya terasa lebih variatif, menyenangkan, dan “hidup” di saat yang sama.




Salah satu anggota tim Anda kini bisa memberikan side-quest tambahan, sebuah permintaan pribadi yang bisa Anda selesaikan berdua saja, dari mencari bahan makanan, latihan bertarung, hingga sekedar mengamati bintang jatuh di malam hari. Misi-misi personal ini akan memberikan reward tertentu, terutama dari sisi experience. Menariknya lagi? Ketika Anda selesai menempuh misi ini dan berniat kembali ke camp, Anda juga bisa melihat interaksi dua karakter yang tidak ikut dalam party Anda di dalam kemah dengan aksi yang cukup mengundang tawa. Setidaknya interaksi para karakter kini tumbuh lebih beragam dan terasa lebih alami dibandingkan seri pertama.

Hal ini juga diperkuat dengan animasi ketika berkemah, makan malam, dan bangun tidur yang juga hadir dalam variasi yang jauh lebih banyak dari versi 1.0. Kerennya lagi? Untuk setiap misi personal yang Anda selesaikan, Anda akan mendapatkan sebuah memento berisikan foto di perangkat mobile Noctis, yang harus diakui, cukup keren. Sensasi pertemanan tersebut terasa lebih kuat di versi 2.0 ini.
Acungan Dua Jempol untuk Square Enix

Apa yang bisa kami simpulkan dari Ep. Duscae 2.0 ini? Dari rasa optimis yang sempat terbangun di versi pertama, kami semakin yakin pada visi dan misi Hajime Tabata untuk proyek yang satu ini. Episode Duscae terbukti menjadi sebuah demo yang menghasilkan implikasi positif tersendiri bagi proses pengembangan Final Fantasy XV, terutama dari fakta bahwa gamer sendiri – si konsumen sendiri yang bertindak sebagai beta tester. Sayangnya, demo versi 2.0 ini sendiri melahirkan beberapa masalah baru, seperti crash dan suara yang tiba-tiba menghilang. Namun menariknya, melihat bahwa kita berkontribusi pada setiap perbaikan yang ada, ada sedikit rasa rela atau bahkan merasa terdorong untuk melaporkan semua masalah ini langsung ke Square Enix via fitur yang terdapat di Playstation 4 (dan mungkin Xbox One).
Ada sedikit rasa tenang dan senang ketika melihat dan merasakan, bahwa apa yang kita keluhkan benar-benar diperbaiki oleh Square Enix untuk memastikan pengalaman Final Fantasy XV yang kita memang kita harapkan. Ini adalah sebuah langkah yang pantas untuk diacungi jempol. Sebuah strategi yang hendak kami lihat, diterapkan oleh banyak developer atau publisher lainnya. Sebuah demo yang tidak hanya bertindak sebagai uji coba untuk menentukan apakah sebuah game pantas dibeli atau tidak, tetapi juga membantu memberikan feedback pada developer tentang fitur apa yang hendak kita perbaiki atau bahkan kita inginkan. Bravo, Square Enix!
Jangan Lupa Cek Review FF XV Ep. Duscae: Version 1.0 Kami Di Sini!