Review Xenoblade Chronicles X: Sensasi JRPG Gila!
Selamat Datang di Mira!

Secara garis besar, JRPG adalah kata yang tepat untuk menjelaskan keseluruhan genre yang ditawarkan oleh Monolith di Xenoblade Chronicles X. Namun berbeda dengan game JRPG pada umumnya yang berakhir linear dengan dunia yang bisa Anda eksplorasi dalam satu garis lurus, yang biasanya bergantung pada jalan cerita yang tengah berlangsung, Xenoblade Chronicles X mengusung cita rasa open-world yang lebih kentara. Sejak awal permainan, Mira dibuka begitu saja untuk Anda eksplorasi. Anda bisa saja menghabiskan puluhan jam hanya untuk melakukan apapun yang Anda inginkan, sama sekali tak ada yang membatasi hal tersebut. Mira adalah sebuah dunia mengagumkan yang penuh dengan rahasia.


Dunia asing ini sendiri terbagi atas lima buah benua besar yang masing-masing menawarkan variasi terrain yang berbeda. Ada Primordia yang berisikan padang rumput luas, Oblivia yang didominasi padang pasir, Noctilum yang subur dengan rawa sebagai daya tarik utama, Cauldros yang dibanjiri lava, hingga Sylvalum yang berwarna putih cerah. Kerennya lagi? Tak sekedar berbeda tampilan, setiap kontinen ini juga punya ekosistem dan sistem cuacanya sendiri-sendiri. Beda eksosistem berarti beda tantangan yang mungkin Anda hadapi. Beberapa berisikan hanya makhluk hidup Mira beragam ukuran, dari kecil hingga yang mampu melampaui gedung tinggi sekalipun, sementara yang lain dibanjiri oleh mecha dan pasukan robot dari ras alien yang berusaha memusnahkan Anda. Sementara sistem cuaca juga berakhir tak sekedar kosmetik, karena ia akan punya pengaruh di sisi gameplay yang akan kita bicarakan di sesi selanjutnya.
Jika ada satu hal yang berhasil dicapai Monolith dengan pendekatan seperti ini, adalah sensasi eksplorasi yang terbayarkan manis. Bahwa terlepas dari luasnya daerah yang harus Anda jelajahi, selalu ada reward sepadan yang mungkin akan terbayarkan langsung atau terbayarkan di masa depan. Bagi para penikmat JRPG dengan sistem yang lebih linear, desain Mira yang fantastis ini menuntut ekstra kerja keras untuk membiasakan diri. Mengapa? Anda yang sempat mencicipi game dengan konsep serupa, seperti Final Fantasy XII misalnya, mungkin akan mengerti bahwa ia tak seperti game JRPG pada umumnya yang akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan karakter Anda saat ini, konsep open-world berarti melemparkan segudang musuh, yang bisa Anda bunuh atau bisa membunuh Anda secara instan dalam sebuah format yang terbuka. Bahwa semua makhluk hidup di Mira akan “menjalani rutinitasnya sehari-hari”. Anda selalu punya opsi untuk melawan atau sekedar lari. Berada di sekitar area level awal tidak lantas menjamin bahwa semua monster di sana bisa Anda habisi begitu saja.


Kerennya lagi? Mira tak hanya luas secara horizontal saja. Ada begitu banyak tempat yang juga didesain berada di ketinggian tertentu dan hanya bisa diakses begitu Anda mendapatkan perlengkapan yang memang dibutuhkan. Dengan peta tanpa banyak detail yang ditawarkan di peta dalam gamepad Anda, menjadi sesuatu yang umum untuk tersesat dan berjuang untuk mencapai daerah lebih tinggi yang Anda inginkan, yang sayangnya,tak bisa sekedar dicapai dengan sekedar memaksa melompat begitu saja. Ada begitu banyak jalan memutar, terrain yang membingungkan, serta beragam hewan yang siap untuk memangsa Anda dalam sekejap jika Anda salah langkah. Mira bukan lagi sekedar sebuah “taman bermain”, ia mampu merepresentasikan sebuah dunia yang hidup, indah, dan mengancam di saat yang sama.
JRPG Super Gila!

Seberapa gila sebenarnya Xenoblade Chronicles X? Ia menawarkan begitu banyak elemen gameplay di dalamnya, hingga pada batas kami bahkan tak tahu hendak memulai dari mana untuk membicarakan game ini. Butuh banyak detail yang harus dibagi untuk membantu Anda mendapatkan gambaran seperti apa pengalaman yang kami dapatkan, bagian per bagian. Ia seperti melebur banyak daya tarik game-game JRPG selama ini di dalam satu produk yang sama dan merangkainnya dalam porsi proporsional yang menarik. Jadi apa itu Xenoblade Chronicles X? Biarkan kami memecahnya untuk memahami seberapa kompleks sebenarnya JRPG racikan Monolith Software ini.
Secara mekanik gameplay dasar, ia mengimplementasikan sistem pertarungan yang serupa dengan game MMORPG kebanyakan atau mungkin Final Fantasy XII untuk Anda yang sempat mencicipi JRPG open-world racikan Square Enix tersebut. Sistem pertarungan lebih difokuskan pada seberapa efektif Anda mengeksekusi skill karakter yang Anda miliki. Menentukan urutan skill yang tepat akan jadi kunci utama untuk menyelesaikan sebagian besar tantangan yang ada, apalagi dengan kesempatan untuk menargetkan dan menghancurkan bagian tubuh spesifik dari musuh yang tengah Anda hadapi. Skill yang bisa Anda akses ditawarkan dalam 8 buah slot di bagian bawah layar yang bisa Anda modifikasi urutannya sesuka mati.


Apa yang kami maksud dengan “efektivitas” skill di sini? Bahwa sebagian besar skill memang didesain untuk dimanfaatkan dalam runtut tertentu untuk mencapai potensi optimalnya. Sebagai contoh, ada tiga buah skill misalnya – A, B, dan C. A menghasilkan damage serangan melee + 200% damage untuk musuh dengan efek Topple, B memperkuat damage serangan melee selanjutnya, sementara C adalah serangan damage kecil + membuat musuh Topple selama 3 detik. Maka sebagai gamer JRPG yang rasional, maka tindakan untuk mencapai damage maksimal tentu saja dengan mengeksekusi C-B-A secara beruntut.
Anda menghasilkan efek topple ke musuh, memperkuat damage serangan melee Anda, dan membuat serangan terakhir yang difokuskan untuk musuh dengan efek topple semakin menyakitkan. Sebagian besar pertarungan di Xenoblade Chronicles X akan berfokus pada runtut seperti ini. Tentu saja ada beberapa hal “standar” lain yang harus Anda perhatikan, seperti efek elemen + resistance yang mempengaruhi ouput damage yang ada. Sementara untuk serangan standar, ada jeda waktu ala ATB tak terlihat yang akan menentukan jarak satu serangan ke serangan lainnya sembari menunggu waktu cooldown untuk skill yang lain. Ada beberapa varian skill yang biasanya berujung pada efek buff + debuff yang menuntut jumlah TP (Tension Points) dalam porsi tertentu. TP sendiri bisa didapatkan dari serangan dan skill “biasa” yang Anda lemparkan ke musuh. Kerennya lagi? Jika Anda berhasil menghancurkan spesifik tubuh musuh, maka potensi damage yang meningkat juga ditawarkan di dalamnya.


Anda sendiri hanya bisa mengandalkan satu karakter saja untuk setiap kali pertarungan, walaupun Anda punya kebebasan untuk menentukan karakter mana yang hendak Anda gunakan, apakah karakter “utama” yang Anda ciptakan sendiri atau karakter lain sesuai garis cerita utama yang ditawarkan. Sementara sisa party yang lain akan dikendalikan oleh AI. Berita baiknya? Anda tak perlu banyak khawatir dengan sistem seperti ini. Tidak hanya karena AI yang ditawarkan cukup responsif dengan apa yang Anda inginkan, Anda juga bisa memberikan lusinan perintah singkat untuk meminta mereka melakukan aksi spesifik dan mendukung aksi yang Anda lakukan. Kerennya lagi? Aksi Anda juga didukung oleh sebuah sistem unik yang disuntikkan Xenoblade Chronicles X di dalamnya.
Perkenalkan sebuah sistem bernama Soul Voice. Lupakan sementara namanya yang mungkin tak terdengar keren, Soul Voice bisa disederhanakan sebagai kalimat reaksi yang bisa dilemparkan oleh Anda dan karakter party Anda yang lain untuk memunculkan buff singkat atau efek healing ketika Anda bertarung, mengingat game ini tak memuat sistem item penyembuh layaknya game JRPG pada umumnya. Anda bisa memodifikasi kalimat-kalimat apa saja yang bisa diucapkan oleh karakter-karakter ini, lengkap dengan deskripsi efak yang ia hasilkan. Kerennya lagi? Anda tak perlu dipusingkan untuk memilih sendiri reaksi seperti apa yang Anda lontarkan, karena skill yang punya hubungan dengan Soul Voice yang muncul akan memperlihatkan reaksi tertentu di layar. Jika Anda memicunya tepat waktu, tak hanya level kedekatan karakter Anda yang ikut naik, tapi efek buff yang muncul juga akan ikut hadir.


Cukup membingungkan? Sangat bisa dimengerti, karena kami sendiri juga baru sadar dan mulai mengotak-ngatik fitur yang satu ini setelah beberapa puluh jam bermain. Anggap saja Anda baru memodifikasi salah satu Soul Voice milik Elma. Kini salah satu reaksi yang bisa ia keluarkan, “Ayo kita serang habis-habisan!” muncul sebagai salah satu voice yang punya kesempatan untuk keluar di dalam pertarungan, secara instan membuat semua serangan melee mendapatkan ekstra damage 20%. Anda tengah bertarung, dan seperti yang sudah Anda tentukan sebelumnya, Elma tiba-tiba berteriak “Ayo kita serang habis-habisan!”. Maka salah satu ikon skill Anda yang berhubungan dengan serangan melee akan berkedip dan jika dipicu tepat waktu, akan membuat efek Soul Voice milik Elma ini berlaku. Ini berarti, Anda mendapatkan buff ekstra damage 20% untuk serangan melee sekaligus kedekatan ekstra dengan Elma. Fungsi seperti inilah yang ditawarkan oleh Soul Voice ini. Di beberapa titik akan ada juga mini game yang meminta Anda menekan tombol B dalam area yang kecil dengan timing tepat untuk memberikan efek yang lebih menguntungkan dalam pertempuran.
Sudah cukup kompleks di mata Anda? Tenang saja, kita baru menyelami batas permukaan beragam mekanik yang ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles X. Seperti yang kami sebut sebelumnya, ia meleburkan banyak mekanik JRPG dan MMO di dalamnya. Sistem kelas, yang seperti game-game JRPG pada umumnya, akan menentukan deret skill dan senjata seperti apa yang bisa Anda gunakan. Varian skill ini akan disesuaikan dengan senjata utama yang ditawarkan masing-masing kelas. Dibagi ke dalam beberapa tingkat, kelas seperti Duelist misalnya, mengkombinasikan senapan mesin dan pedang sebagai senjata dan skill yang lebih terasa ofensif sebagai daya tarik utama. Kerennya lagi? Tak harus terperangkap hanya di satu kelas saja, Anda bisa menaikkan level kelas yang tengah Anda gunakan hingga batas maksimal dan kemudian menguasai kelas lainnya. Melakukan hal ini akan membuka ruang besar bagi Anda untuk menggunakan varian senjata yang tidak terikat pada kelas tersebut, sekaligus membuka varian skill pasif lainnya yang tentu saja bisa berperan sebagai buff permanen untuk karakter yang tengah Anda gunakan.


Mekanik lain yang ditawarkan Xenoblade Chronicles X adalah Division. Tak cukup hanya jadi seorang tokoh protagonis utama yang seharusnya jadi tumpuan eksistensi manusia sebagai sebuah ras, Anda juga akan diminta untuk memilih 1 dari 8 divisi yang ditawarkan oleh Blade. Bukan sekedar kosmetik saja, setiap divisi ini menawarkan “misi unik” dan sekaligus efek buff berbeda. Anda bisa memilih salah satu dari Curators, Harriers, Interceptors, Mediators, Outfitters, Pathfinders, Prospectors, dan Reclaimers. Sebagai contoh? Jika Anda memilih untuk bergabung dengan Interceptors, misalnya, maka Anda akan mendapatkan buff damage untuk senjata Range sekaligus “memanen” point lebih besar untuk Division dari membunuh musuh dan menyelesaikan serangkaian misi yang ada. Sementara jika Anda memilih Reclaimers, Anda akan mendapatkan persentase item drop lebih tinggi dengan kesempatan terbaik untuk mengumpulkan poin divisi dari mengumpulkan beragam reruntuhan White Whale di seluruh penjuru Mira. Berita baiknya? Walaupun Anda hanya memilih satu saja, namun Anda tetap bisa berkontribusi dan menuai keuntungan experience atau Division Point dari divisi lain, dengan melakukan tugas spesifik yang terasosiasi dengan divisi tersebut.
Hasil dari semua kombinasi elemen ini? Sebuah JRPG yang tak hanya luas dari skala dunia yang ia tawarkan, tetapi juga kompleks dari mekanisme gameplay yang ada. Dan kita masih berbicara soal eksplorasi,yang jadi salah satu kekuatan utama Xenoblade Chronicles X itu sendiri.