Review Dragon Quest XI – Echoes of an Elusive Age: RPG Terbaik Tahun Ini!
Cerita yang Menawan
Anda yang sudah seringkali membaca JagatPlay sepertinya memahami bahwa kami jarang sekali memberikan satu highlight khusus untuk sisi cerita jika ia tidak berujung benar-benar menawan. Fakta bahwa kami melakukan hal tersebut dengan Dragon Quest XI ini adalah testimoni bahwa bahkan untuk ukuran sebuah game JRPG yang biasanya berakhir dengan kisah klise yang begitu standar, Square Enix melakukan tugas yang baik dengan game yang satu ini.
Kami tentu saja tidak akan tega untuk melemparkan spoiler apapun di sini, namun satu yang bisa kami pastikan, apa yang ditawarkan Dragon Quest XI berujung lebih dari apa yang Anda temukan di permukaan begitu saja. Anda memang berperan sebagai Luminary, seorang ksatria cahaya yang tugasnya sudah pasti melawan kejahatan dan berakhir menang. Namun kemampuan tim developer untuk membuat cerita tersebut punya nilai emosional yang kuat dan begitu banyak momen memorable pantas untuk diacungi jempol. Sedikit mengingatkan kami pada apa yang berhasil dicapai Bandai Namco dengan Tales of Abyss, dimana perjalanan sang karakter utama diproyeksikan sebagai perjalanan penuh tantangan dan tragedi. Pendekatan yang membuat sensasi heroisme yang lahir darinya, terasa lebih kuat.
Salah satu hal yang sangat berkontribusi pada kenikmatan cerita tersebut juga ada pada kekuatan karakteristik dari setiap karakter yang hadir sebagai companion Anda. Walaupun sang karakter utama adalah karakter bisu dengan kepribadian yang terhitung lemah, namun kehadiran karakter companion yang lain berhasil membuat suasana party lebih hidup. Ada Veronica – karakter penyihir kecil yang terus menyuarakan pendapatnya dengan suara lantang, Sylvando yang sedikit kewanita-wanitaan namun berfokus untuk menghadirkan senyum pada dunia, atau sekedar Rab – “kakek” Anda yang selain punya kemampuan bela diri kuat, ternyata juga menyenangi majalah-majalah dewasa super langka. Fakta bahwa mereka selalu hadir dalam cut-scene membuat setiap companion ini, terasa bernilai.
Hal yang bahkan lebih fantastis? Adalah eksistensi post-game yang tentu saja, tidak akan kami lemparkan sebagai spoiler pada Anda. Namun post-game ini tidak sekedar menawarkan kepada Anda dungeon ekstra atau area dengan tingkat kesulitan lebih tinggi saja, tetapi benar-benar porsi cerita yang diracik untuk menjelaskan dan menyempurnakan apa yang terjadi di cerita utama yang bisa memakan waktu antara 50-60 jam permainan. Post-game menawarkan sedikit perubahan dari komposisi party sekaligus sudut pandang cerita menarik yang bisa Anda lihat sebagai “jalur alternatif” dari apa yang terjadi di cerita utama.
Maka dengan semua kombinasi ini, Dragon Quest XI: Echoes of an Elusive Age menjadi seri yang di mata kami, memiliki cerita yang berakhir fantastis. Bahwa ia lebih dari sekedar kisah klise seorang ksatria cahaya yang berusaha menghancurkan kegelapan. Ada sisi emosional dan kedalaman yang akan membuat sensasi heroisme mengalir lebih kuat.
Presentasi Memanjakan Mata dan Telinga
Jika kita berbicara soal satu aspek yang cukup mengejutkan kami dari Dragon Quest XI: Echoes of an Elusive Age yang kami jajal adalah betapa manis dan kerennya kualitas presentasi yang ia usung. Tentu saja tidak bermaksud merendahkan kualitas franchise yang di Jepang, bisa dikategorikan sebagai “sekte” mengingat popularitas seri masa lampau yang bahkan sempat membuat angka absen di sekolah dan tempat kerja meningkat ini, namun ia berujung jauh lebih memesona daripada apa yang kami prediksi. Segala sesuatuya berada di tempat yang tepat.
Walaupun mengusung kualitas visualisasi ala kartun untuk versi Playstation 4, detail yang ditawarkan oleh Dragon Quest XI ini tetap pantas untuk diacungi jempol. Beberapa hal kecil seperti animasi gerak hingga sekedar desain kostum, termasuk kostum alternatif yang bisa Anda gonta-ganti, memperkuat sensasi bahwa Anda memang tengah berpetualang di sebuah dunia fantasi. Animasi serangan untuk beragam skill yang ada juga pantas untuk diacungi jempol. Semua gerakan terlihat rasional untuk status Anda sebagai ksatria, dan tidak menyentuh bantah terlalu berlebihan, seperti kemampuan melemparkan meteor atau menghancurkan bulan misalnya. Namun bagi kami, daya tariknya terletak pada cita rasa Dragon Quest lawas yang tetap dipertahankan, dari desain monster yang terlihat imut tetapi juga mengancam di saat yang sama, beragam tempat dengan beragam tema, hingga kontras warna cerah yang membuat dunianya terlihat lebih menarik.
Bukan bermaksud untuk tampil mata keranjang, namun apresiasi ekstra juga sepertinya pantas untuk dilayangkan pada desain karakter wanita yang ditawarkan di sini, baik untuk sekedar NPC ataupun karakter companion yang Anda temukan. Akira Toriyama seolah sudah menemukan formula yang tepat untuk menciptakan sosok semenarik Bulma di Dragon Ball, namun punya kostum yang lebih fantastis dengan kepribadian yang siap untuk membuat hati Anda luluh. Hampir semua karakter wanita, dari Jade, sang Mermaid, hingga Serenica berhasil tampil menawan. Mengkombinasikan mereka dengan kostum yang lebih sensual? Anda bahkan terkadang cukup tergoda untuk memilih memprioritaskan sisi kosmetik daripada memilih memperkuat status yang ada.
Presentasi fantastis ini juga meluncur dari desain audio dan musik yang ada. Untuk catatan, salah satu alasan mengapa proses translasi dari Dragon Quest XI dari pasar Jepang ke pasar Barat adalah tambahan voice acting di dalamnya. Sejauh ini? Voice acting tersebut pantas mendapatkan acungan jempol. Mengambil akses Eropa berbeda-beda yang didistribusikan pada karakter yang ada, voice acting berjalan natural dan tidak kaku, cukup untuk membuat setiap karakter ini terasa hidup. Namun yang lebih mengagumkan adalah OST itu sendiri. Walaupun tidak terdengar fenomenal di awal, namun dentuman setiap nada yang ia tawarkan, terutama untuk lagu pembuka pelan tapi pasti akan berujung terekam oleh otak Anda. Anda tidak bisa menghindarinya. Ia terasa aneh di awal, namun berakhir membuat Anda jatuh hati di akhir.
Dengan semua kombinasi elemen dari sisi presentasi ini, Dragon Quest XI: Echoes of an Elusive Age tampil menawan, baik dari sisi visual ataupun audio yang ada. Anda bisa melihat bahwa kerja keras dan komitmen untuk membuat seri ini tampil sebagai seri Dragon Quest terbaik yang pernah dirilis ke pasaran.