Review Call of Duty – Modern Warfare Reboot: Pisau Tumpul Realita!

Reading time:
November 7, 2019

Kesimpulan

call of duty modern warfare reboot jagatplay part 1 94
Harus diakui, apa yang dilakukan Infinity Ward dengan seri teranyar ini memang membuatnya pantas menyandang nama Modern Warfare – sebuah nama yang melekat dengan memori positif di hati banyak gamer. Butuh penyempurnaan untuk membuat seri kelanjutan dari cerita reboot ini berakhir lebih kuat dan berkesan, tetapi di sisi yang lain, Anda bisa memahami bahwa hati dan ambisi mereka sudah berada di tempat yang tepat.

Ada begitu banyak klaim yang dilontarkan Infinity Ward untuk Call of Duty: Modern Warfare Reboot, dari janji untuk menawarkan cita rasa perang lebih relevan, kualitas visualisasi yang lebih memesona, hingga beragam kondisi yang kabarnya akan menguji kompas moral gamer dan membiarkan mereka “menelan” konsekuensi yang ada. Terlepas dari berapa banyak hal tersebut yang terbukti dan memang tereksekusi manis, sulit rasanya untuk tidak mengakui bahwa jelas untuk seri tahun ini, Infinity Ward memang berusaha menawarkan sesuatu yang berbeda. Ada beberapa hal baru yang membuat kami jatuh hati dari implementasi mode multiplayer baru seperti Gunfight dan Night Playlist, cut-scene yang secara lugas memperlihatkan para korban sipil yang cukup membuat hati terenyuh, sensasi pertempuran yang lebih personal dan lambat, hingga kualitas visual yang lebih baik. Ada banyak hal baru dan peningkatan yang ia usung.

Namun di sisi lain, juga sulit untuk menyangkal bahwa tidak segala sesuatunya bekerja sebaik dan semenarik yang dijanjikan Infinity Ward. Contoh sederhana? Masalah pilihan aksi yang terus digembar-gemborkan akan menggelitik moral Anda, misalnya. Karena pada akhirnya, beberapa aksi yang seharusnya punya konsekuensi super berat seperti secara sadar membunuh bayi atau anak kecil atas nama “menggapai” misi Anda justru dibatasi oleh Infinity Ward dengan layar “Game Over” sebagai konsekuensi. Ini berarti Infinity Ward tidak memberikan ruang dan kesempatan untuk memproyeksikan ragam skenario perang yang bisa terjadi atas nama melindungi diri dari kontroversi yang bisa terjadi. Sesuatu yang sangat disayangkan. Kelemahan ini juga melebur dengan beberapa point yang kami bicarakan di atas.

Tetapi harus diakui, apa yang dilakukan Infinity Ward dengan seri teranyar ini memang membuatnya pantas menyandang nama Modern Warfare – sebuah nama yang melekat dengan memori positif di hati banyak gamer. Butuh penyempurnaan untuk membuat seri kelanjutan dari cerita reboot ini berakhir lebih kuat dan berkesan, tetapi di sisi yang lain, Anda bisa memahami bahwa hati dan ambisi mereka sudah berada di tempat yang tepat.

Kelebihan

call of duty modern warfare reboot jagatplay part 1 19
Masih Price yang Anda kenal.
  • Kualitas visualisasi memesona
  • Price masih terasa Price yang selama ini Anda kenal
  • Presentasi konsekuensi perang yang brutal dan lugas
  • Sensasi multiplayer terasa baru dan berbeda
  • Mode seperti NVG dan Gunfight ternyata asyik
  • Ground War memenuhi mimpi dasar gamer yang menginginkan perang skala besar
  • Misi Raid berhasil menghadirkan cita ras intens

Kekurangan

call of duty modern warfare reboot jagatplay part 1 76
Karakter pasukan khusus yang menolak perintah atasan setelah beberapa misi? C’mon..
  • Cerita terasa tidak relevan dan realistis
  • Rusia berakhir jadi tokoh antagonis “satu dimensi”
  • Spec Ops sulit ditangani dengan sekedar matchmaking
  • Momen yang harusnya menghantui moral justru “dilindungi” dengan layar Game Over
  • Cut-scene orang ketiga yang terasa menggerus identitas Modern Warfare
  • Desain beberapa peta multiplayer terlalu mendorong camping sebagai solusi

Cocok untuk gamer: yang mencintai Call of Duty: Modern Warfare masa lampau, menginginkan game FPS multiplayer kompetitif yang menyenangkan

Tidak cocok untuk gamer: yang berharap bahwa presentasi perang brutalnya akan berada di level optimal, yang menginginkan Ground War “segila” Battlefield

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…