JagatPlay: 100 Game Terbaik Satu Dekade (2010 – 2019)

Reading time:
December 5, 2019
  1. Bastion (2011)

bastion

Ada alasan yang kuat mengapa nama Supergiant Games mencapai popularitas dan diasosiasikan sebagai developer indie yang tidak pernah gagal menawarkan game-game berkualits seperti yang terjadi saat ini. Sederhana, jawabannya terletak pada Bastion. Di tengah tren game indie keren yang mencapai masa puncaknya beberapa tahun yang lalu, Bastion hadir sebagai game action RPG yang memesona hampir di semua aspek, dari karakter, cerita, gameplay, hingga sisi musik yang menggugah hati. Sebuah testimoni soal kemampuan Supergiant yang terus terbukti, terbukti, dan terbukti.

  1. Overwatch (2016)

overwatch

Ketika banyak game FPS berkutat pada konsep militer yang mengedepankan role dan sistem senjata realistis, Blizzard datang dengan inovasi yang seperti diprediksi, membuat beberapa game lain berusaha mengekor sistem yang sama. “Mengais” sisa-sisa game ambisiusnya – Titans yang tidak jadi dikembangkan, mereka melahirkan Overwatch – sebuah game shooter berbasis hero yang mengkombinasikan konsep ala MOBA dan FPS di satu ruang yang sama. Yang membuatnya fantastis tidak hanya terbatas pada gameplay yang adiktif saja, tetapi juga pada cara Blizzard mendesain dunia dan karakter yang ia usung. Desain yang cukup untuk membuat banyak fans “bersenang-senang” dengannya. Sistem microtransactions berbasis kosmetik di tengah sistem game yang sudah berbayar di Ovewatch juga patut menjadi contoh.

  1. Max Payne 3 (2012)

max payne 3

Melambatkan waktu, melompat dengan gaya super dramatis sembari mengacungkan kedua pistol ke arah musuh, sembari memberikan komentar-komentar gelap yang diungkapkan bak puisi, adalah salah satu alasan mengapa Max Payne punya posisi khusus di hati gamer. Sebagai game action, dua seri awalnya memang memesona dan pantas untuk disebut sebagai game legendaris. Fitur “bullet-time” yang ia usung juga menginspirasi game action untuk emlakukan hal yang sama di produk mereka. Dengan kondisi seperti ini, Rockstar punya tugas yang berat untuk tidak hanya membawa Max Payne ke era yang lebih modern, tetapi melanjutkan kisahnya dalam setting yang lebih relevan. Hasilnya? Sebuah game yang sama brutalnya, sama gelapnya, sama dramatisnya, dan sama gilanya. Yang berbeda? Hanya kepala plontosnya saja.

  1. Dishonored (2012)

dishonored1

 

Siapa yang bilang bahwa di era modern seperti ini, sebuah game berbasis stealth tidak akan menjual? Jika Anda punya tangan sedingin dan sekreatif Arkane Studios, Anda bisa saja melahirkan game first person sekelas Dishonored. Dengan dunia bertema steampunk yang super menarik, fokus gameplay yang lebih difokuskan untuk mencari beragam alternatif solusi untuk membunuh atau sekedar “menculik” target utama di sebuah area yang dijaga ketat menjadi sumber keasyikan tersendiri. Apalagi sang karakter juga punya beragam skill dan equipment berbeda, yang akan sangat mempengaruhi bentuk gameplay seperti apa yang bisa Anda eksekusi. Menyempurna di seri keduanya, kualitas yang diusung seri pertama Dishonored ini langsung membuatnya mendapatkan basis fans yang terus menemukan cara lebih kreatif untuk menghabisi beragam musuh yang ada.

  1. Alan Wake (2010)

alan wake

Keberhasilan mereka meracik seri Max Payne di masa lalu memang membuat Remedy Entertainment tampil sebagai salah satu developer dengan proyek yang selalu diantisipasi. Ketika Alan Wake mengemuka, ia memang terlihat seperti sebuah game action third person shooter dengan sedikit konten horror yang terlihat generik. Namun bagi gamer yang memutuskan untuk menyelam ke dalamnya, kisah soal penulis yang berusaha untuk menempukan inspirasi ini tumbuh menjadi kisah yang akan terus menarik Anda untuk membongkar beragam misteri yang ada. Semuanya sembari diperkuat dengan sisi aksi dengan senjata berbasis cahaya yang ternyata seru dan intens di saat yang sama. Bagi gamer yang lebih muda, kualitas Alan Wake menjadi salah satu alasan mengapa produk terbaru Remedy seperti Control lebih diantisipasi.

  1. Heavy Rain (2010)

heavy rain

David Cage memang tidak bisa dibilang sebagai peracik script cerita yang memesona. Bahwa lewat produk seperti Fahrenheit di masa lalu, terlepas dari kemampuannya untuk membangun misteri, Cage selalu terjebak pada sebuah konklusi absurd yang tidak memuaskan. Bersama dengan kehadiran Playstation 3 di kala itu, Cage dan Quantic Dream memperkenalkan Heavy Rain – sebuah kisah investigasi kasus pembunuhan super gelap dari perspektif beberapa karakter berbeda. Walaupun ada beberapa bagian yang memancing tanda tanya tanpa jawaban, Heavy Rain berujung menjadi cerita Cage yang lebih koheren. Terpesona pada kualitas visual, ketelanjangan eksplisit, dan konklusi misteri yang siap untuk membuat otak Anda meledak membuat Heavy Rain punya posisi yang istimewa untuk gamer yang sempat mencicipinya tanpa terkena spoiler sama sekali.

  1. Yakuza 6: The Song of Life (2016)

yakuza 6

Membangun sebuah kisah saga yang terbentang dalam 6 seri terpisah dengan satu karakter protagonis utama bukanlah hal yang mudah. Apalagi dunia yang menjadi setting utamanya didasarkan pada sesuatu yang nyata, dimana ia terus bertumbuh, berkembang, dan berubah secara konsisten. Namun hal yang terdengar mustahil itu berhasil dilakukan Ryu Ga Gotoku dan SEGA dengan seri Yakuza yang memuat Kazuma Kiryu sebagai karakter utama. Bahwa kisahnya dari seorang anggota Yakuza rendahan menjadi nama super legendaris dikisahkan dalam runtut konflik memesona yang di seri keenam yang diposisikan sebagai penutup, dieksekusi dengan begitu manis. Kualitas visualisasi yang memesona lewat implementasi Dragon Engine yang ia usung menjadi penyempurna seri yang dari sistem pertarungan, konten nakal, dan ceritanya ini memang pantas diacungi jempol.

  1. The Evil Within 2 (2017)

the evil within 2

Tangan dingin Shinji Mikami yang bisa disebut sebagai ayah dari seri Resident Evil mungkin adalah salah satu alasan utama mengapa banyak gamer yang menantikan kehadiran The Evil Within. Namun sensasi survival horror-nya yang terlalu kentara di kata “survival”, dimana resource seperti peluru begitu terbatas membuatnya sulit untuk dinikmati. Untungnya, alih-alih bertahan dengan sistem seperti ini, Mikami mengubah banyak hal di The Evil Within 2 yang berujung menyempurnakannya. Sistem aksi yang lebih seimbang kini diikuti sesi gameplay semi open-world yang memberikan reward untuk mereka yang rela menyibukkan diri atas nama proses eksplorasi. Kisah lebih gila yang membuat sang karakter utama tenggelam dalam sebuah dunia yang lebih absurd berakhir jadi pemanis yang tepat sasaran. Di tengah gersangnya genre survival horror, The Evil Within 2 hadir dengan daya tarik yang pantas untuk dibicarakan.

  1. Resident Evil 7 / VR (2017)

resident evil 7 vr

Capcom memang menempuh banyak kebijakan dan keputusan “gila” dengan Resident Evi 7, di luar cita rasa yang akhirnya kembali ke atmosfer horror yang lebih kentara. Salah satunya? Keputusan untuk mengubah gameplay dari sudut pandang orang ketiga menjadi sudut orang pertama. Walaupun perubahan ini tidak lantas bisa diterima oleh banyak gamer, namun kombinasinya dengan perangkat virtual reality Sony – PSVR berakhir menawarkan sebuah sensasi imersif yang belum pernah ada sebelumnya. Sebuah game AAA yang bisa dimainkan penuh dari awal hingga akhir dalam format VR, memperkuat atmosfer yang sudah menyeramkan menjadi lebih menegangkan, dan juga menghadirkan sistem adaptasi aim dan sistem putar kamera untuk sensasi yang lebih nyaman. Resident Evil 7 sendiri mungkin adalah seri Resident Evil yang keren, namun format VR yang ia dukunglah yang membuatnya pantas untuk masuk ke dalam daftar 100 game terbaik satu dekade yang kami racik ini.

  1. XCOM: Enemy Unknown (2012)

xcom enemy unknown

Membangkitkan sebuah seri lawas dalam format yang lebih modern sembari menyempurnakannya menjadi lebih baik adalah apa yang berhasil dicapai XCOM: Enemy Unknown. Bahwa di tengah tren game strategi yang sebagian besar minim resiko, dimana kekalahan satu-satunya mimpi terburuk yang bisa terjadi, XCOM: Enemy Unknown membawanya ke level lebih tinggi. Dari tingkat kesulitan tinggi yang secara konsisten menuntut untuk memikirkan matang langkah selanjutnya sebelum bergerak hingga sistem kematian karakter secara permanen, ini adalah game strategi yang di setiap pertempurannya selalu berakhir menegangkan. Meta game yang muncul lewat proses R&D untuk senjata dan buff lebih baik juga jadi sumber adiksi tersendiri. XCOM: Enemy Unknown mungkin jadi salah satu game unik yang mampu melebur rasa cemas dan frustrasi dengan rasa puas dan bahagia di satu ruang yang sama.

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…